Mintalah Apa Saja Yang Kamu Kehendaki
Dan Kamu Akan Menerimanya, Yoh.15:7b
Kalimat ini sangat menarik hati dan
pikiran setiap orang yang mendengar atau membacanya. Ketika kalimat
itu menjadi pokok bahasan, pada pelajaran agama Kristen di sekolah tempat saya
belajar. Waktu itu saya duduk dibangku kelas satu SMP, saya
begitu tertarik mendengar kalimat tersebut serta uraian yang disampaikan
oleh guru agama. Waktu perjalanan pulang dari sekolah, kalimat
itu selalu terlintas dalam hati dan pikiran saya. Karena begitu
tertarik, maka waktu selesai makan siang, saya mencoba
lagi membuka pelajaran itu dan
membaca kalimat tersebut dengan maksud untuk dapat mengerti
arti dan maknanya.
Waktu terus berjalan dan tidak
terasa sudah selesai makan malam bersama keluarga. Setelah
itu saya ambil buku pelajaran agama lalu membuka bagian
alkitab sebagai rujukan pelajaran di sekolah. Walaupun saya mencoba
memikirkan, tapi saya tetap tidak punya bayangan tentang arti
dan makna kalimat tersebut.
Saat itu, saya tidak punya keinginan
sebagai bahan untuk meminta sesuatu kepada Tuhan sesuai isi
Kitab injil Yohanes.15:7b. Namun pada saat saya membaca ayat
tersebut, timbul sesuatu dorongan untuk
terus membaca secara berulang-ulang kalimat tersebut.
Pada akhirnya saya semakin terkesan dengan kata “mintalah apa
saja“. Pada saat itu, saya mengesampingkan kalimat sebelumnya dan
sesudahnya, hati dan pikiran saya hanya tertuju pada kalimat : "Mintalah
apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya".
Sungguh-sungguh saya tidak terpengaruh kalimat lainnya.
Sebagai manusia tentu memiliki banyak
keinginan, tapi saya sebagai seorang anak dari daerah pedalaman yang masih
berumur sekitar 13 tahun, belum punya keinginan yang mau diajukan kepada Tuhan,
apalagi Tuhan yang saya pahami belum menjadi harapan saya yang satu-satunya.
Tapi malam itu, adalah yang pertama kalinya saya punya keinginan dalam hidup
saya yaitu ingin bertemu dengan Tuhan Yesus. Tidak ada tujuan lain
dalam keinginan itu selain bertekad bertemu dengan Tuhan
Yesus. Keinginan itu terus bergejolak dalam hati dan
pikiran saya, dan semakin menuntun dan mendorong saya.
Terlebih bahwa saat itu, tiba-tiba saya memiliki hati yang sangat
senang, dan terasa gembira untuk bertemu dengan Yesus
yang sering saya dengar pemberitaanNYA lewat pengajaran dan
khotbah di gereja.
Setelah selesai belajar, saya melipat
Akitab dan buku pelajaran lalu merenung dengan hati yang sangat
senang, untuk meminta agar Tuhan Yesus menampakan
diri pada saya. Saya mulai berdoa, yang menjadi penekanan doa saya adalah
: Saya ingin bertemu dengan Engkau
Tuhan Yesus pada malam ini. Setelah itu saya tidur dengan selimut
karena daerah tempat saya tinggal bersama keluarga adalah daerah
yang tergolong dingin, terlebih saat itu adalah musim
panas. Saya menutup mata dengan harapan Tuhan Yesus akan nampak pada saya.
Hati saya sangat senang dimalam itu, tapi pada tengah malam saya terbangun
dan ternyata Tuhan Yesus belum nampak pada saya, akhirnya saya bangun
berdoa lagi dengan kalimat yang sama : Saya ingin bertemu dengan Engkau Tuhan Yesus pada
malam ini, lalu tidur lagi karena malam semakin larut dan dingin semakin
terasa.
Kira-kira sekitar jam 3 dini
hari, saya terbangun lagi ternyata Tuhan yesus belum
juga nampak, saya bangun dan duduk lagi lalu bertanya dalam hati, katanya mintalah apa saja yang
kamu kehendaki dan kamu akan menerimanya. Saat itu saya mengeluh dan
menghembuskan nafas panjang dengan perasaan
bersedih. Kemudian saya menenangkan diri dan berdoa ketiga kalinya
dengan kalimat yg sama dalam doa pertama dan kedua : saya ingin bertemu dengan Engkau Tuhan Yesus
pada malam ini.
Setelah itu saya tidur dengan penuh
harapan bahwa Tuhan Yesus akan menampakan DiriNYA pada saya. Kemudian Saya
tutup mata lagi dengan sengat bahagia, terasa tidak ada beban
dengan hati yang penuh harapan, disertai
kerinduan yang sangat dalam. Tanpa terasa serta dengan keadaan
bagaimana dan tanpa suatu tanda apa-apa, Dia adalah Tuhan
Yesus nampak pada saya dengan memegang ulu hatinya seperti gambar “Hati
Kudus”, Dia Nampak dengan jelas tanpa bicara apa-apa, seperti gambar dibawa
ini.
Ketika Yesus menampakan diri pada
saya, keadaan saya sangat berubah karena saya merasakan terangkat dari
tempat dimana saya berada ,sedang melayang-layang dan tidak tersentuh dengan apa-apa. Saya
juga merasakan diri saya sedang mendidih seperti
ikan diatas wajan yang sedang digoreng. bahkan saya seakan
melihat diri saya benar-benar seperti itu.
Tuhan Yesus nampak dengan sangat
jelas, mukanya berseri-seri dan nampak bercahaya dengan rambut
yang sangat rapih. Setelah itu Tuhan Yesus berlalu dari hadapan
saya tanpa sesuatu kata. Kemudian saya terbangun dan
mendapatkan diri saya sedang basa dengan keringat tanpa selimut dan
baju. Ini adalah suatu hal yang sangat tidak mungkin terjadi bahwa seorang
berkeringat tanpa selimut dan baju pada dini hari, didaerah yang dingin
seperti tempat dimana saya berada waktu itu namun suatu
kenyataan telah terjadi yang saya alami sendiri.
Tuhan Yesus telah memperlihatkan dirinya
pada saya karena saya adalah bagian dari orang yang penuh dosa tapi masih
disayangi. Yesus tidak mau membiarkan saya bertumbuh tanpa mengenal dan
mengandalkan Dia sebagai Tuhan dan sumber segala sesuatu. Malam itu saya
berdoa “terimah kasih Tuhan, aku sangat bahagia melihat wajahmu". Tidak
ada yang dapat saya ungkapkan karena saya juga sama sekali tidak tahu apa yang
harus saya lakukan. Saya hanya punya kerinduan untuk melihat
wajah Tuhan Yesus pada malam itu, tidak ada tujuan lain. Waktu
itu saya hanya tertarik dengan ayat Firman Tuhan bahwa Mintalah apa saja kamu
kehendaki, dan kamu akan menerimanya.
Dalam perjalanan hidup yang saya jalani
sampai saat ini, saya memahami bahwa Tuhan Yesus nampak pada saya
tanpa suatu kata-kata karena waktu itu saya tidak punya harapan
lain selain melihat wajahnya. Tugas yang diberikan semakin nyata
lewat pembacaan kitab suci dan mendengar ajaran pemberitaan Iinjil serta
perjumpaan saya dengan Tuhan terus terjadi. Kalau perjumpaan pertama saya yang
memohon tapi perjumpaan kedua dan ketiga Tuhan Yesus bernisiatip
menemui saya untuk menyampaikan sesuatu yang sangat penting bagi diri saya
yaitu menegur saya atas suatu kesalahan yang sedang saya lakukan
atau memberi perintah / petunjuk untuk saya kerjakan.
Selain hal
itu, Tuhan Yesus juga sering sekali hadir dalam mimpi saya untuk
menjawab setiap doa saya atas permasalahan yang sedang saya hadapi. Saat ini
saya merasa sangat dekat dengan Tuhan Yesus, saya merasa hati
saya punya harapan yang luar biasa karena kadang saya sendiri tidak memahami
apa yang saya lakukan tapi saya menjalani dan mengahiri dengan penuh
sukacita. Perjalanan hidup saya bagaikan kendaraan yang sedang di arahkan
oleh sopir / nahkoda. Kalau seandainya semua yang Tuhan lakukan saya catat
maka sudah pasti terbit kesaksian ilahi yang begitu banyak. Suatu hal yang
pasti bahwa yang Tuhan perbuat pada saya adalah pemenuhan atas janji dalam
firmanNYA.
Semoga kesaksian nyata ini memberi manfaat
bagi segenap pembaca bahwa Tuhan Yesus sungguh ada dan hadir disetiap tempat
dan waktu bagi siapa saja, yang mengharap padaNYA dengan sungguh-sungguh, untuk
kebesaran dan kemuliaan namaNYA. Tuhan Yesus memberkati kita. AMIN